FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA BISNIS TERHADAP PENDAPATAN DI RUMAH MAKAN SOERABI BANDUNG DI DEPOK
FAKTOR FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI ETIKA BISNIS TERHADAP PENDAPATAN DI RUMAH MAKAN SOERABI
BANDUNG DI DEPOK
Mata Kuliah
Etika Bisnis
Nama :
Mega Leonita Agustin
NPM :
14215108
Kelas :
3EA05
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Jakarta
2018
ABSTRAK
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh suatu
perusahaan dari suatu aktivitas yang dilakukannya, dan kebanyakan aktivitas
tersebut adalah aktivitas penjualan produk dan atau penjualan jasa kepada
konsumen. Kata pendapatan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing. Bagi investor, pendapatan tidak terlalu
penting jika dibandingkan dengan keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang
akan diterima setelah dikurangi dengan pengeluaran. Oleh karena itu etika bisnis merupakan cara
yang harus diterapkan oleh setiap pengusaha dalam berbisnis untuk mengetahui
etika dalam berbisnis yang baik dan benar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
faktor-faktor yang mempengaruhi etika bisnis terhadap pendapatan di rumah makan
Soerabi Bandung di Depok. Hasilnya adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi etika bisnis berpengaruh positif terhadap pendapatan di rumah
makan Soerabi Bandung di Depok.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada masa sekarang ini perekonomian Indonesia mulai
menampakkan pertumbuhan lagi, setelah sejak pertengahan tahun 1997 di landa
krisis ekonomi yang berat. Pada saat terjadi krisis ekonomi banyak sekali
perusahaan dari berbagai bidang usaha yang bangkrut dan mengakibatkan
perekonomian Indonesia hancur. Banyak karyawan yang di PHK, daya beli
masyarakat menurun, dan tindakan kriminalitas meningkat. Masa sekarang ini,
meskipun bangsa Indonesia belum sepenuhnya keluar dari krisis ekonomi tapi
perekonomian bangsa Indonesia mulai memperlihatkan tanda-tanda membaik, roda
perekonomian mulai bergerak lagi. Barbagai bidang usaha yang dilakukan oleh
masyarakat mulai berkembang lagi. Dari sekian banyak bidang usaha tersebut,
salah satunya adalah bidang usaha rumah makan, dimana akhir-akhir ini semakin
banyak muncul usaha di bidang ini, baik rumah makan yang berskala kecil maupun
yang berskala besar, yang menyebabkan persaingan semakin ketat. Makan merupakan
kebutuhan pokok bagi setiap orang. Orang harus makan untuk kelangsungan
hidupnya, dan tindakan mengkonsumsi ini dilakukan setiap hari Oleh karena itu
seseorang akan bertindak dengan cermat dan selektif dalam hal memilih apa yang
akan mereka makan Semakin banyaknya rumah makan yang muncul, maka semakin
banyak alternatif pilihan bagi seseorang untuk menentukan pilihan dimana mereka
akan makan. Seseorang didalam melakukan keputusan pembelian tentunya
dipengaruhi oleh perilaku-perilaku mereka yang berbeda satu sama lain.
Dalam mengambil keputusan atau proses keputusan konsumen
melalui beberapa tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencanan informasi, evaluasi
alternatif, pembelian, dan hasil. Agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan
dan mendapatkan laba dalam jangka panjang maka pengusaha rumah makan dituntut
untuk tidak saja mampu menjual produk dan jasanya, melainkan juga harus bisa
memahami perilaku konsumen yang selalu berubah-ubah, sejalan dengan perubahan pendapatan,
pengaruh hubungan sosial yang semakin luas dan lain-lain. Sehubungan dengan hal
tersebut pengelola rumah makan dituntut agar mendapatkan informasi sebanyak mungkin
untuk selalu memperbaiki pengenalannya terhadap konsumen, menidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan mereka untuk mas a sekarang dan memperkirakan untuk masa
yang akan datang.
Dengan memahami perilaku konsumen khususnya persepsi
dan motivasi yang mempengaruhi konsumen dalam memilih rumah makan, pengusaha
rumah makan dapat menentukan strategi pemasaran yang harus dilakukan. Masing
masing konsumen memiliki persepsi yang berbeda serta motivasi yang berbeda pula
terhadap atribut-atribut dan produk-produk yang dihasilkan oleh sebuah rumah
makan. Untuk itu pengusaha dituntut untuk mengetahui apa yang sebenarnya
menjadi persepsi dan motivasi dari setiap konsumen dalam memilih sebuah rumah
makan.
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor faktor yang mempengaruhi etika
bisnis terhadap tingkat pendapatan di rumah makan Soerabi Bandung, Depok.
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi
etika bisnis terhadap tingkat pendapatan di rumah makan Soerabi Bandung, Depok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Etika Bisnis
Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
cara melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan
dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat. Menurut (Muslich, 2004:9),
Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara
universal. Sedangkan menurut (Bertens,
2000), Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Dalam menerapkan etika dalam berbisnis
kamu harus memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku di dalam masyarakat.
Disamping itu etika bisnis juga bisa diterapakan dan dimunculkan dalam perusahaan
sendiri karena memiliki keterkaitan dengan profesional bisnis. Perusahaan menyakini
prinsip bisnis yang baik adalah yang memperhatikan etika-etika yang berlaku, seperti
menaati hukun dan peraturan yang berlaku.
Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial,
mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep
pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan
persaingan yang sehat dan menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen (Muslich, 1998).
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen (Muslich, 1998).
2.2
Prinsip-prinsip
Etika Bisnis
Etika bisnis
memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang harus
ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sonny Keraf (1998),
terdapat lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam
menjalankan praktik bisnis, yaitu (Agoes & Ardana, 2009:127-128)
1. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi
menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang yang
mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan
tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya,
bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan terhdap pihak lain.
2. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap
bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan
adalah yang dikerjakan. Prinsip ini juga menyiratkan kepatuhan dalam
melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap
untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak
membeda-bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun
aspek lainnya.
4. Prinsip
saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan
menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan
bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
5. Prinsip
Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain
dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi
oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
2.3 Manfaat Etika
Bisnis
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang
dalam sebuah bisnis. Oleh karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan
strategis berdasarkan nilai dimana pilihan tersebut didasarkan atas keuntungan
dan kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan
perusahaan adalah sebagai berikut (Muslich, 2004:60-61)
1. Tugas
utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan
kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan moralitas.
- Etika bisnis bertugas melakukan
perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu
pemahaman yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.
2.3
Pengertian
Pendapatan
Pendapatan
adalah jumlah uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari suatu aktivitas
yang dilakukannya, dan kebanyakan aktivitas tersebut adalah aktivitas penjualan
produk dan atau penjualan jasa kepada konsumen. Kata pendapatan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang
asing. Bagi investor, pendapatan
tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan keuntungan, yang merupakan
jumlah uang yang akan diterima setelah dikurangi dengan pengeluaran. Menurut Dyckman (2002 : 234), Pendapatan adalah arus masuk atau
peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban
(atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau
produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi
utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. Sedangkan menurut Sofyan Syafri (2002 : 58)
Pendapatan adalah kenaikan gross di dalam asset dan penurunan gross dalam
kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan
mencari laba.
BAB
III
METODDE
PENELITIAN
1.1
Objek
Penelitian
Objek
penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan yang pernah melakukan pembelian
di rumah makan Soerabi Bandung, Depok.
1.2
Data
/ Variabel
Data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Variabel
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan di
rumah makan Soerabi Bandung, Depok.
1.3
Metode
Pengumpulan Data
Dalam upaya
memperoleh data dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis mengumpulkan
data dan informasi dari berbagai sumber dengan metode penulisan dengan
wawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, untuk menemukan
permasalah yang harus diteliti dan juga ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam (Sugiyono, 2016).
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Wawancara
Setelah
melakukan serangkaian wawancara, saya sabagai penulis memperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Nama
: Cinta Namara
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apakah pelayanan di rumah makan Soerabi Bandung memuaskan ?
Jawab : menurut saya
pelayanannya baik, dan cukup memuaskan.
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apa saja faktor-faktor yang membuat konsumen atau pelanggan di rumah makan Soerabi Bandung merasa puas ?
Jawab : ada banyak
faktor yang mempengaruhi tentunya seperti keramahan dari pelayannya, lalu cepat
atau lambatnya pelayan merespon pelanggan, dan apakah makanan yang disajikan
sesuai dengan harapan kita.
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apakah pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan rumah
makan Soerabi Bandung ?
Jawab : jika bicara
pengaruh tentu faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap pendapatan
rumah makan Soerabi Bandung. Karena, jika
pelanggan merasa puas tentunya pelanggan akan kembali lagi untuk membeli dan
akan mengeluarkan uangnya untuk membeli sesuatu disini, tentu saja itu menjadi
pendapatan bagi rumah makan Soerabi Bandung.
2. Nama
: Fadillah Nurokhman
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apakah pelayanan di rumah makan Soerabi Bandung memuaskan ?
Jawab : saya merasa
puas dengan pelayanan disini.
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apa saja faktor-faktor yang membuat konsumen atau pelanggan di rumah makan Soerabi Bandung merasa puas ?
Jawab : menurut saya
yang pertama cita rasa dari masakannya, yang kedua pelayanan yang diberikan
dari rumah makan tersebut, lalu sikap dari pelayan rumah makan tersebut apakah
ramah atau tidak kepada pelanggan, lalu harga yang ditawarkan untuk setiap menu
nya.
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apakah pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan rumah
makan Soerabi Bandung ?
Jawab : sangat
berpengaruh, karena faktor-faktor tersebutlah yang menarik para konsumen untuk
datang kerumah makan Soerabi Bandung, semakin banyak konsumen tentunya akan
semakin besar pendapatan untuk rumah makan Soerabi Bandung.
3. Nama
: Rafel Muhammad
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apakah pelayanan di rumah makan Soerabi Bandung memuaskan ?
Jawab : menurut saya
pelayanan di rumah makan ini baik dan memuaskan.
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apa saja faktor-faktor yang membuat konsumen atau pelanggan di rumah makan Soerabi Bandung merasa puas ?
Jawab : kalau saya
pribadi hal yang pertama yaitu dari makanannya apakah enak atau tidak, lalu
apakah harganya sesuai dengan menu yang ditawarkan, lalu pelayanan dari rumah
makan tersebut harus baik dan cepat dalam merespon pesanan pelanggan juga sikap
dari karyawan yang bekerja harusnya ramah dan sopan.
Ø Pertanyaan
: Menurut anda apakah pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan rumah
makan Soerabi Bandung ?
Jawab : pengaruhnya
jika pelanggan puas dengan pelayanannya makan akan menarik lebih banyak lagi
pelanggan untuk datang kesini, dan akan memberikan pendapatan yang lebih banyak
pula.
4.2
Pembahasan
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan penulis dari beberapa sumber dapat diperoleh data,
bahwa ada banyak faktor-faktor etika bisnis yang mempengaruhi pendapat di rumah
makan Soerabi Bandung, tetapi hal yang lebih berpengaruh dibanding lainnya
yaitu seperti pelayan di rumah makan Soerabi Bandung, sikap dari karyawan atau
pelayan yang bekerja di rumah makan Soerabi bandung, dan apakah harga yang
ditawarkan oleh rumah makan Soerabi bandung sesuai dengan kualitasnya. Dari pembahasan
tersebut dapat dilihat bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh positif
terhadap pendapatan di rumah makan Soerabi Bandung.
BAB
V
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Berdasarkan
keseluruhan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor etika bisnis tersebut sangat berpengaruh terhadap
pendapatan di rumah makan Soerabi Bandung, dan dari pembahasan diatas kita dapat
memperoleh dan mengetahui bagaimana etika dalam berbisnis yang baik dan benar.
1.2
Saran
Dari penilitan
yang telah dilakukan faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh positif dan
sebaiknya etika bisnis dapat diterapkan oleh para pengusaha yang ada. sekian
dari penilitian ini mohon maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens
K. 2000. Pengantar Etika Bisnis, Edisi
Keenam. Yogyakarta: Kanisius.
Muslich,
Mohammad. 2004. Manajemen Keuangan
Modern, Analisis Perencanaan dan Kebijakan. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sumarni,
Murti, dkk. 1998. Pengantar Bisnis.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Al
Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia. 2010. Teori
Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional.
Jakarta, Kencana.
M.
A Mannan. 1992. Ekonomi Islam: Teori dan
Praktek. Jakarta: PT. Intermasa.
Ahmad
Muhammad Al-assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim. 1980. Sistem Ekonomi Islam, Prinsip-Prinsip Dan Tujuan-Tujuannya. Surabaya:
PT Bina Ilmu.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Ekonomi Islam (P3EI). 2012. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Keraf,
Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan
Relevansinya. Yogyakarta : Kanisius
Sugiyono.
(2016). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Komentar
Posting Komentar